Jumat, 29 November 2019
Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang melaksanakan upacara peringatan Hari ulang tahun KORPRI yang ke-48 yang jatuh pada hari Jumat, 29 November 2019.

Bertindak sebagai inspektur upacara, adalah Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang, Filianto Akbar. Sehubungan dengan adanya renovasi gedung kantor, upacara dilaksanakan di aula Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang dan diikuti oleh segenap pegawai Kantor Imigrasi Semarang.
Dengan mengambil tema Nasional “KORPRI : Melayani, Berkarya dan Menyatukan Bangsa”, Inspektur upacara membacakan amanat dari Presiden Republik Indonesia yang mengajak seluruh anggota KORPRI berlari lebih cepat, melompat lebih tinggi, dalam berkarya yang penuh inovasi untuk terus melayani masyarakat

Sahabat Imigrasi Semarang, pada hari kemarin, Selasa, 26 November 2019 Petugas Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang melakukan giat operasi gabungan yang dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Inteldakim Ma’mum beserta instansi terkait yang tergabung dalam TIMPORA Kota Semarang. Adapun tempat yang dijadikan target operasi kali ini adalah Warga Negara Asing yang menjadi penghuni Apartemen Pinnacle dan Apartemen MG. Suite yang berada di kota Semarang.

Kegiatan Operasi Gabungan ini merupakan wujud nyata peran dan fungsi Keimigrasian yang diimplementasikan oleh Tim Pengawasan Orang Asing Kota Semarang yang selalu berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang, selaku leading sector dalam pengawasan lalu lintas, keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Kota Semarang.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Semarang mengatakan bahwa operasi gabungan ini dilakukan sebagai tindaklanjut atas informasi terkait maraknya WNA yang tinggal di apartemen tersebut. Selanjutnya tim gabungan dari Kantor Imigrasi Kelas I Semarang, TIM PORA, BAIS, TNI, dan Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah melakukan kegiatan operasi di Apartemen tersebut.
Target utama dalam operasi gabungan ini adalah WNA yang tidak dapat menunjukkan dokumen perjalanan maupun dokumen Keimigrasian yang sah dan berlaku dan juga WNA yang izin tinggalnya melebihi batas masa berlaku (overstay). Dari hasil penyisiran operasi gabungan ini, pihak imigrasi belum menemukan orang asing yang tidak dapat menunjukan dokumen keimigrasian/paspor mereka kepada petugas. Ini membuktikan bahwa sosialisasi yang dilaksanakan oleh petugas imigrasi telah tersampaikan secara efektif.

Dalam rangka mengefektifkan pengawasan orang asing, Dirjen Imigrasi juga membuat Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA), guna mengawasi orang asing yang bertempat tinggal atau menginap di suatu tempat penginapan. Pihak pengelola hotel dan penginapan harus berperan aktif dalam melaporkan orang asing yang menginap ke Imigrasi.